Departemen Kesehatan Reproduksi Remaja adalah salah satu departemen TPKR yang dibentuk sebagai pusat informasi dan konsultasi remaja yang berkaitan erat dengan kesehatan reproduksi remaja, dan sebagai langkah awal pencegahan, memberikan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi dengan materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang tegas tentang penyebab dan konsekuensi perilaku seksual, kesehatan reproduksi remaja, kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular seksual (PMS).
LATAR BELAKANG
Kebutuhan dan jenis risiko kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja mempunyai ciri yang berbeda dari anak-anak ataupun orang dewasa. Jenis risiko kesehatan reproduksi yang harus dihadapi remaja antara lain adalah kehamilan, aborsi, penyakit menular seksual (PMS), ke-kerasan seksual, serta masalah keterbatasan akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan.
Kadangkala pencetus perilaku atau kebiasaan tidak sehat pada remaja justru adalah akibat
ketidak-harmonisan hubungan ayah-ibu, sikap orangtua yang menabukan pertanyaan anak/remaja tentang fungsi/proses reproduksi dan penyebab rangsangan seksualitas (libido), serta frekuensi tindak kekerasan anak (child physical abuse).
Khusus bagi remaja putri, mereka kekurangan informasi dasar mengenai keterampilan menegosiasikan hubungan seksual dengan pasangannya. Mereka juga memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk mendapatkan pendidikan formal dan pekerjaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan pengambilan keputusan dan pemberdayaan mereka untuk menunda perkawinan dan kehamilan serta mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki. Bahkan pada remaja putri di pedesaan, haid
pertama biasanya akan segera diikuti dengan perkawinan yang menempatkan mereka pada risiko kehamilan dan persalinan dini.
Mereka cenderung merasa risih dan tidak mampu untuk memberikan informasi yang memadai mengenai alat reproduksi dan proses reproduksi tersebut. Karenanya, mudah timbul rasa takut di kalangan orangtua dan guru, bahwa pendidikan yang menyentuh isu perkembangan organ reproduksi dan fungsinya justru malah mendorong remaja untuk melakukan hubungan seks pranikah
Kebutuhan dan jenis risiko kesehatan reproduksi yang dihadapi remaja mempunyai ciri yang berbeda dari anak-anak ataupun orang dewasa. Jenis risiko kesehatan reproduksi yang harus dihadapi remaja antara lain adalah kehamilan, aborsi, penyakit menular seksual (PMS), ke-kerasan seksual, serta masalah keterbatasan akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan.
Kadangkala pencetus perilaku atau kebiasaan tidak sehat pada remaja justru adalah akibat
ketidak-harmonisan hubungan ayah-ibu, sikap orangtua yang menabukan pertanyaan anak/remaja tentang fungsi/proses reproduksi dan penyebab rangsangan seksualitas (libido), serta frekuensi tindak kekerasan anak (child physical abuse).
Khusus bagi remaja putri, mereka kekurangan informasi dasar mengenai keterampilan menegosiasikan hubungan seksual dengan pasangannya. Mereka juga memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk mendapatkan pendidikan formal dan pekerjaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan pengambilan keputusan dan pemberdayaan mereka untuk menunda perkawinan dan kehamilan serta mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki. Bahkan pada remaja putri di pedesaan, haid
pertama biasanya akan segera diikuti dengan perkawinan yang menempatkan mereka pada risiko kehamilan dan persalinan dini.
Mereka cenderung merasa risih dan tidak mampu untuk memberikan informasi yang memadai mengenai alat reproduksi dan proses reproduksi tersebut. Karenanya, mudah timbul rasa takut di kalangan orangtua dan guru, bahwa pendidikan yang menyentuh isu perkembangan organ reproduksi dan fungsinya justru malah mendorong remaja untuk melakukan hubungan seks pranikah
Kondisi lingkungan sekolah, pengaruh teman, ketidaksiapan guru untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi, dan kondisi tindak kekerasan sekitar rumah tempat tinggal juga berpengaruh
VISI, MISI & STRATEGI
VISI
Menuju remaja sehat dan berprestasi tanpa free sex
MISI
Meningkatnya komitmen remaja untuk mencegah TRIAD KRR
(SEKS, HIV/AIDS, NAPZA)
Menyampaikan informasi Kesehatan Reproduksi Remaja secara cepat dan tepat;
Memberikan pelayan konseling bagi remaja;
STRATEGI
mendengar, mengetahui, mengerti dan memberi solusi bagi masalah remaja melalui :
- Diskusi Kelompok via facebook, tweeter, blog
- Event-event
- By Phone / SMS
- Visiting / Kunjungan
- Leaflet / Pamflet / buletin
VISI
Menuju remaja sehat dan berprestasi tanpa free sex
MISI
Meningkatnya komitmen remaja untuk mencegah TRIAD KRR
(SEKS, HIV/AIDS, NAPZA)
Menyampaikan informasi Kesehatan Reproduksi Remaja secara cepat dan tepat;
Memberikan pelayan konseling bagi remaja;
STRATEGI
mendengar, mengetahui, mengerti dan memberi solusi bagi masalah remaja melalui :
- Diskusi Kelompok via facebook, tweeter, blog
- Event-event
- By Phone / SMS
- Visiting / Kunjungan
- Leaflet / Pamflet / buletin
S A S A R A N
Remaja
Keluarga
Organisasi /Institusi
Sekolah / Pesantren
Masyarakat umum
Remaja
Keluarga
Organisasi /Institusi
Sekolah / Pesantren
Masyarakat umum
M A S A L A H
Kesehatan Reproduksi
IV / AIDS
Pacar
Konflik Keluarga
Pertemanan
Perkawinan
P R I N S I P DEPARTEMEN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
Setiap remaja terlayani dengan prinsip :
Terjaga kerahasiannya, relevan, friendly
dan pencerdasan dalam berfikir dan bersikap
Kesehatan Reproduksi
IV / AIDS
Pacar
Konflik Keluarga
Pertemanan
Perkawinan
P R I N S I P DEPARTEMEN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
Setiap remaja terlayani dengan prinsip :
Terjaga kerahasiannya, relevan, friendly
dan pencerdasan dalam berfikir dan bersikap
0 komentar:
Posting Komentar